Suku Lampung yang biasa disebut Ulun Lampung atau Orang Lampung adalah salah satu dari rumpun melayu di pulau Sumatra yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi Sumatra Selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura, Muaradua di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Merpas di sebelah selatan Bengkulu serta Cikoneng di pantai barat Banten.
Suku Lampung memilik sub suku yaitu Suku Komering dan Suku Daya di Sumatra Selatan itu semua terlihat dari kesamaan budaya dan bahasa antara Suku Lampung dan Suku Komering.
Berdasarkan catatan sejarah Asal-usul orang Lampung erat kaitannya dengan istilah LAM-PUNG itu sendiri.
Pada abad ke VII orang di negeri Tiongkok sudah membicarakan suatu wilayah didaerah Selatan dimana terdapat kerajaan yang disebut Tolang Pohwang, To berarti orang dan Lang Pohwang adalah Lampung.
Nama Tolang, Po’hwang berarti “orang Lam-pung” atau “utusan dari Lampung” yang datang ke negeri Tiongkok pada abad ke 7.
Lampung mempunyai semboyan "Sai Bumi Ruwa Jurai”. Yang merupakan identitas asli leluhur masyarakat Lampung, yang berarti Satu Bumi Dua Jiwa.
Suku Lampung terbagi dalam dua suku, yaitu Suku Lampung Pesisir/Sebatin dan Suku Lampung Pedalaman/Pepadun.
Meskipun sama-sama menjadi masyarakat asli, namun kedua suku ini memiliki perbeda an yang cukup mencolok, baik dalam bahasa maupun tata cara dan adat istiadat lainnya.
Masyarakat Suku Lampung Pesisir tinggal di sepanjang pesisir Lampung, yang mengguna kan bahasa Lampung dengan dialek “A”.
Sedangkan suku Lampung Pepadun tinggal di daerah tengah atau daratan yang menggu-nakan bahasa Lampung dialek "O".
Dalam hiasan mahkota wanita (SIGER) Lam-pung juga diketahui perbedaan antara suku Lampung pesisir dan pedalaman.
Mahkota perempuan (Siger) Lampung Pesisir memiliki tujuh lekuk yang menandakan tujuh sungai di Lampung sedangkan suku Papadun berjumlah sembilan lekuk sebagai perwujud an sembilan marga.