Suku Kerinci atau Kerinchi, adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Jambi dan daerah lainnya.
Suku bangsa ini terbanyak berpusat di Kabu-paten Kerinci yang terletak dekat perbatasan Provinsi Sumatra Barat. Secara Topografi Kabupaten Kerinci memiliki tanah berbukit dan berlembah dalam deretan Pegunungan Bukit Barisan dengan puncak tertinggi Gunung Kerinci.
Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil, yaitu nama bunga kurinji (kunthiana) yang tumbuh di India Selatan pada ketinggian di atas 1800 m yang mekarnya satu kali selama dua belas tahun.
Karena itu Kurinji juga merujuk pada kawasan pegunungan hingga dapat dipastikan bahwa hubungan Kerinci dengan India telah terjalin sejak lama.
Suku Kerinci memiliki aksara yang disebut aksara incung yang merupakan salah satu variasi surat ulu, dan Sebagian besar suku Kerinci menggunakan bahasa Kerinci, yang memiliki beragam dialek, yang bisa berbeda cukup jauh antar satu dusun dengan dusun lainnya di dalam wilayah Kabupaten Kerinci .
Satu kelompok masyarakat di dalam satu kesatuan dusun dipimpin oleh kepala dusun, yang juga berfungsi sebagai Kepala Adat atau Tetua Adat. Adat istiadat masyarakat dusun dibina oleh para pemimpin disebut dengan Sko yang Tigo Takah, terdiri dari Sko Depati, Sko Pemangku dan Sko Permenti Ninik Mamak.
Depati merupakan jabatan tertinggi dibawah nya adalah Pemangku yang merupakan Tangan kanan dari Depati, Di bawah Pemang-ku ada Permenti Ninik Mamak (Rio, Datuk, Ngebi) merupakan gelar adat yang mempu - nyai kekuatan dalam segala masalah kehidup an masyarakat adat.Wilayah Depati Ninik Mamak disebut ‘ajun arah’. Struktur peme-rintahan
Kedepatian di Alam Kerinci disebut dengan Pemerintahan Depati Empat Diatas dan Tiga dibaruh, Pemangku Lima, Delapan Helai Kain.
Hubungan kekerabatan secara Matri-lineal yaitu Garis dari ibu , dan masyarakat kerinci mempunyai rasa kekeluargaan yang kuat, jiwa sosial, tolong-menolong dan gotong royong.
Suku Gunung....