SITUS MEGALITIK SULAWESI TENGAH

Kebudayaan megalitik merupakan istilah untuk menyebutkan kebudayaan yang meng-hasilkan bangunan-bangunan dari batu besar. Mega berarti besar dan lithos berarti batu, sehingga kebudayaan Megalitik adalah Kebudayaan Batu Besar.

Kebudayaan megalitik selalu berdasarkan pada kepercayaan akan adanya hubungan antara yang meninggal dengan yang ditinggalkan, kepercayaan akan adanya pengaruh kuat dari salah satu yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman yang di wujudkan dalam karya batu Besar.

Tradisi megalitik di Indonesia terbagi menjadi dua periode, yaitu megalitik tua yakni dari tahun 2.500 – 1.500 Sebelum Masehi dan megalitik muda dari tahun 1.500 – abad 1 Masehi.

Ada banyak peninggalan dari Kebudayaan Batu Besar atau Megalitik di Sulawesi Tengah.

Lembah Behoa dan lembah doda adalah lokasi di mana terdapat banyak terdapat sebaran tinggalan megalitik. 

Dua Situs yang terkenal terdapat di Sulawesi Tengah yaitu situs di lembah Behoa yang dikenal dengan Situs POKEKEA yang terdapat di Desa Hanggira, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah dan Situs TADULAKO di desa Doda , kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Situs POKEKEA terletak diatas bukit dan memiliki sebaran tinggalan megalitik yang cukup banyak dengan tinggalan yang beragam seperti, Kalamba, tutup kalamba, arca batu, batu dakon, lumpang batu, meja altar, batu dulang, batu bergores, dan gerabah kubur. Semua tinggalan megalitik tersebut, terkonsen trasi hampir merata diatas dan didalam tanah bukit Pokekea.

Arca batu yang terdapat di situs Pokekea berjumlah 4 (empat) buah, tiga buah dalam posisi berdiri tegak dan satu buah dalam posisi terbaring.

Sementara Situs TADULAKO terletak diperbukitan dan memiliki sebaran tinggalan megalitik yang cukup banyak dengan tinggalan yang beragam seperti, Kalamba sebanyak 11 buah, tutup kalamba berjumlah 2 buah, arca batu 2 buah, batu dakon 9 buah, meja altar 4 buah, batu bergores 3 buah, dan penyangga altar 1 buah.

Amazing!!!