Candi Gunung Kawi (Tampak Siring-Bali)



Candi Gunung Kawi atau Candi Tebing Kawi adalah situs purbakala yang di terletak di Sungai Pakerisan, Dusun Penaka, Desa Tampaksiring, KecamatanTampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.

Candi ini sangat unik karena merupakan pahatan di dinding tebing batu padas ditepi sungai Pekerisan. 

Nama Gunung Kawi itu sendiri konon berasal dari kata Gunung dan Kawi. Gunung berarti Gunung atau Pegunungan dan Kawi Berarti Pahatan, sehingga Candi Gunung Kawi berarti Candi yang dipahat di atas gunung. Candi ini terletak sekitar 40 kilometer dari Kota Denpasar.

Candi ini dibangun kira-kira abad ke-11 Masehi pada masa pemerintahan Raja Udayana hingga pemerintahan Anak Wungsu. 

Bukti arkeologis untuk menguat kan asumsi tersebut adalah tulisan di atas pintu-semu yang menggunakan huruf Kediri yang berbunyi “Haji lumah ing jalu” yang bermakna Sang Raja yang disemayamkan di Jalu. 

Raja yang dimaksud adalah Raja Udayana. Sedangkan kata jalu yang merupakan sebutan untuk taji (senjata) pada ayam jantan, dapat diasosiasikan juga sebagai keris atau pakerisan atau Sungai Pekerisan dimana Candi Gunung Kawi berada.

Candi Gunung Kawi Memiliki sekitar 315 anak tangga di tubir Sungai Pakerisan, rimbunnya pepohonan di tepi sungai, juga gemericik air dari sungai seolah suara simfoni alam. 

Anak tangga-anak tangga untuk menuju Candi Gunung Kawi ini terbuat dari batu padas yang dibingkai dengan dinding batu.

Memasuki Kawasan Utama Candi, terdapat dua kelompok percandian yang dipisahkan oleh aliran Sungai Pakerisan. 

Candi yang terletak di sebelah Barat sungai, menghadap ke Timur, berjumlah empat buah, dan candi yang terletak di sebelah Timur sungai, menghadap ke Barat, berjumlah lima buah.

Pada kompleks candi di sebelah Barat, juga dilengkapi kolam pemandian serta pancuran air. 

Pada kompleks candi di sebelah Barat terdapat semacam ruang pertapaan yang juga disebut wihara. Wihara yang di lengkapi dengan pelataran.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form